Sunday, November 28, 2010

Aliran – Aliran Berpikir Filsafat


ALIRAN-ALIRAN BERPIKIR FILSAFAT

 
Pertemuan Tanggal : 3 September ; 15 September


  
Materialisme
(Ajaran : Realitas ada karena materi dan materi itulah yang abadi sebagai realitas.)
 
Tokoh :

  1. Demokritos     → Atomisme
    Menyatakan bahwa sesuatu yang ada lahir dari materi dan menurutnya materi terkecil adalah atom, yang bergerak dalam ruang kosong dan dinamis. Dari sinilah tercipta hukum alam.
  2. Thomas Hobbes → Mekanisme
    Menurutnya semua fenomena adalah materi, termasuk kesadaran dan jiwa yang berasal dari gerakan pertikel terkecil di dalam otak.
  3. Isaac Newton →Determinisme
    Menemukan prinsip mekanisme yang sama dalam alam. Menurutnya, tidak ada kehendak bebas karena semuanya telah ditentukan.
  4. Karl Marx →    Marxisme
    Penguasa materi adalah penguasa dalam sejarah. Menyatakan tentang teori sosial politis, yaitu tentang proyeksi Tuhan yang tercipta akibat tekanan masyarakat. Untuk itu struktur masyarakat perlu diubah karena agama adalah candu.
  5. Ludwig Feurbach    →    Teori Proyeksi
    Menurutnya, manusia memproyeksikan berbagai keinginannya dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah Tuhan = antropoisme. Jadi segala sesuatu yang non materi hanyalah hasil proyeksi semata atau ilusi.
  6. Charles Darwin
    Manusia adalah materi yang berevolusi melalui proses dialektika. Hanya yang bisa menang dalam proses berevolusi yang dapat bertahan
  7. Sigmund Freud
    Psikoanalisis membktikan manusia yang meyakini sesuatu yang nonmateri adalah penderita gangguan jiwa
  8. Nietzsche
    Untuk dapat memenangkan persaingan, manusia harus berperilaku sebagai TUAN dan bukannya BUDAK

  
Idealisme
(Ajaran : Realitas ada karena ide (gagasan) dan ide itulah yang abadi sebagi realitas) 
Tokoh :

  1. Plato
    Alam fisik di dunia hanyalah bayang-bayang dari alam yang ideal, yang disebut sebagai plationic world. Plato tidak dapat dianggap sepenuhnya sebagai penganut idealisme tapi juga dapat dikatakan sebagai penganut dualisme. Menurutnya, Pasti ada realitas dibalik dunia materi, dan itulah bentuk pola yang abadi, yaitu ide itu sendiri.
  2. Hegel
    Menurutnya, Ide adalah pikiran atau roh yang terus bekerja, berubah, berdialektika. Hegel adalah penganut idealisme – spiritualisme
  3. Immanuel Kant
    Ada garis pembatas antara benda itu sendiri dan benta yang teramati. Menurut Kant, kita memang tidak tahu pasti apa yang kita akan alami, tetapi kita dapat mengetahuinya yang terjadi ada dalam ruang dan waktu, berlaku hukum kausalitas. Yang kita ketahui hanyalah bentuknya saja, namun kita tidak mengetahui materi pasti dari suatu benda tersebut.

    Rasionalisme
    (Ajaran : Sumber Pengetahuan adalah rasio atau akal budi manusia) 
Tokoh penganut nya adalah Rene Decartes    → Carteisme

Rene Descartes merupakan Bapak Rasionalisme Modern



Cogito Ergo Sum    →    Aku Berpikir Maka Aku Ada
 
Tiga Persyaratan Keyakinan Descartes :

1. Kepastian = kemustahilan untuk dibantah, harus rasional, jelas, dan berbeda dari keyakinan lainnya. Rasio manusia mampu melakukan ini karena sudah bawaan (Teori Ide Innate).
2. Kepastian = keyakinan terakhir, tidak digantungkan pada keyakinan lainnya.
3. Kepastian = harus tentang sesuatu yang eksis. 

Empirisme
(Ajaran : Sumber Pengetahuan adalah pengalaman manusia melalui observasi inderawi)
Empirisme sama dengan epistemologi penganut aliran empirisme ada 3 orang adalah John Locke (1632-1704), George Burkeley (1685-1753), dan David Hume (1711-1776).


Menurut John Locke aliran empirisme mempunyai dua pertanyaan besar yaitu:
1. Dari mana kita mendapat pengetahuan kita?
Jawaban nya: tidak ada ide bawaan (tabula rasa), pengalamaan itu lah yang di refleksi kan menjadi ide (pengetahuan sederhana).
2. Apakah kita dapat mempercayai hasil pengamatan indera kita?
Jawaban nya yaitu apa yang di dapat dari indera itu tidak di tanggapi pasif oleh ratio karena ratio yang mengolah nya (pengetahuaan kompleks).

Tabula rasa mempunyai definisi sebagai berikut:
- Papan yang di ratakaan, terjemahaan bebas nya adalah papan yang masih bersih.
- Rado, rasi rasum ( menggores,mengikis,meratakaan dan melicinkan)
- Dulu, orang romawi menulis pada papan (tabula) lilin yang mudah di hapus.

Empirisme menurut George Berkeley merupakan suatu pengalaman yang bukan mempersepsikan fisik benda, tetepi persepsi tetang sifat ( kualitas ) nya saja.jadi tidak ada kualitas primer yang ada hanya kualitas sekunder.

Empirisme menurut David Hume mengatakan bahwa ada dua jenis persepsi manusia yaitu:
- Kesan: merupakaan persepsi inderawi(dengan kesadaraan tinggi).
- Gagasan: ingataan atas persepsi itu.

Gagasan dan kesan terdiri dari dua bagian yaitu:
- Gagasan sederhana(tunggal), muncul dari kesan sederhana, langsung terkait dengan satu konsep tertentu (merah).
- gagasan kompleks, muncul dari kesan kompleks. Terkait langsung pada satu konsep,tetapi tidak bisa di pecah menjadi gagasan sederhana.

Manusia terbiasa membuat gagasan-gagasan kompleks melalui 3 cara yakni atas dasar kemiripan, kedekataan dan kausalitas.

  
Positivisme

Penganut aliran positivisme ini adalah Auguste Comte (1798-1587).
Positif mempunyai 5 pengertian yaitu :
  • Kenyataan;
  • Kepastian;
  • Ketepatan;
  • Kemanfaataan dan
  • Keteraturan.
Menurut aguste comte hukum mempunyai 3 tahap, yaitu :
1. Tahap teologis
2.Tahap metafisis atau abstrak
3.Tahap positivis atau riil.

Ada 5 asumsi dasar positivisme,yaitu :
1. Logiko empirisme
     Kebenaran itu pembuktiannya harus melewati empiri.
2. Realitas objektif
Hanya satu realitas saja dan subjek - subjeknya terpisah ( tiada tempat untuk intepretasi subjektif).
3. Reduksionisme
Setiap objek dapat di amati dalam satuan kecil.k. Jika tidak itu bukan realitas. Pada zaman modern reduksionisme diarahkan ke hukum - hukum fisika.
4. Determinisme
Keteraturan dunia karena hukum kausalitas yang linear. Dengan ilmu,dunia dapat di kendalikan.
5. Asumsi bebas nilai
Tidak ada tempat untuk subjektivitas n sehingga nilai - nilai tidak relevan dan ilmu selalu bebas nilai.

Intuisionisme
Penganut dari aliran intuisionisme yaitu Henry Bergson ( 1859 - 1941 ) dan Edmund Husserl ( 1859 - 1938 ).
Henry Bergson mengatakan bahwa intuisi sebagai filsafat hidup, intuisi merupakan naluri yang tak terpengaruh, sadar - diri, mampu merenungkan objeknya dan memperluasnya secara tidak terbatas. Sedangkan menurut Edmund Husserl intuisi merupakan merupakan suatu intuisi fenomenologis.

Fenomenologis merupakan suatu tindakan melihat segala sesuatu sebagai gejala ( ilmu pun merupakan gejala : bentuk tertentu kesadaran manusia) dan apa yang menampakkan diri dalam dirinya sendiri. Supaya intuisi dapat menangkap hakikat objek - objek, diperlukan 3 reduksi ,adalah sebagai berikut :
1. Reduksi fenomenologis.
Singkirkan segala sesuatu yang subjektif. Apa yang merupakan hakikat ditentukan oleh objek itu sendiri,biarkan objek itu sendiri yang menjelaskan.
2. Reduksi eiditis.
Singkirkan pengetahuan yang terlanjur ada tentang objek itu, termasuk hipotesis. Dengan cara ini kita dapat mencapai inti, bukan yang masih ragu - ragu.
3. Reduksi transenden.
    Singkirkan seluruh tradisi pengetahuan.

 
Refleksi : 

  • Masing-masing dari aliran-aliran yang ada mempunyai kelebihan dan kekurangan.
  • Menurut aliran Materalisme, Realtias ada karena materi dan materi itulah yang abadi sebagai realitas
  • Menurut aliran idealisme, Realitas ada karena ide atau gagasan dan ide itulah yang abadi sebagai realitas
  • Menurut aliran rasionalisme, sumber pengetahuan adalah akal budi manusia. Terkenal dengan istilah Cogito ergo sum – Aku berpikir maka aku ada
  • Menurut aliran empirisme, sumber pengetahuan ada karena ada pengalaman. Pengalaman tersebut yang memberikan kualitas sekudner dan bukannya primer
  • Menurut aliran positivisme, mendasarkan paham pada pembuktian lewat pengamatan terhadap objek
  • Menurut aliran Intuisionisme, tidak ada realitas yang objektif, yang ada hanya fenomena yang dapat ditangkap dengan intuisi
Diskusi :

Aliran manakah yang mengandung hal-hal yang nyata dapat diterapkan pada jaman berkembang ini dan mengapa?

0 comments:

Post a Comment