Tuesday, September 21, 2010

Jurnal Hukum – Pengantar Filsafat


Jurnal Hukum
Pengantar Filsafat
Pertemuan tanggal : 18 Agustus 2010, 20 Agustus 2010, 25 Agustus 2010.
Substansi :
  1. Pengertian Filsafat
    • Secara etimologis – Falsafah (Arab), philosophy (Inggris), Philosophie (Belanda) dan Philosophia (Latin)
      • Philein – mencintai ; Philos – teman
      • Sophos – bijaksana ; sophia – kebijaksanaan
    • Phytagoras – philosophos – Lover of wisdom
    • Filsafat sebagai proses – ilmu (genetivus objectivus) – selama filsafat terus bergerak
    • Filsafat sebagai produk – pandangan hidup = falsafah (genetivus subjectivus) – ketika filsafat tersebut berhenti bergerak kemudian ia menjadi sebuah produk

       
  2. Karakteristik Filsafat
    • Holistik-integral (menyeluruh) – tidak terbagi-bagi atau partial
    • Inklusif (mencakup secara luas)
    • Sinoptis (secara garis besar) – merupakan salah satu kelemahan karena tidak detil
    • Radikal (mendalam sampai ke akar = hakikat)
    • Spekulatif (terbuka untuk dikritisi) – dikarenakan tidak selalu benar
    • Reflektif – kritis (sampai ke nilai-nilai)
    • Inquiring attitude ≠ receptive attitude – merupakan kesangsian
    • Significant quiestion (pertanyaan signifikan)
    • Perennial Problems (abadi, menembus ruang dan waktu)
    • Timbul dari kalangan esoterik (bukan awam) – Diogenes (410-232 SM)

  3. Kelahiran Filsafat
    • Apa yang menjadi asal muasal dari realitas? (dikenal dengan Arkhe)
      • Thales – air
      • Pythagoras – bilangan
      • Parmenides – ada yang tetap
        Meski sesuatu mengalir namun hakikatnya tidak berubah karena hakikat dari bergerak adalah diam
      • Herakleitos – tare (mengalir)
      • Socrates
        • Mempertanyakan "Apa hakikat kemanusiaan?"
          Bersifat mikrokosmos, mempertanyakan apa itu manusia.
        • Metode kebidanan (mayeutike)
          Hal ini dikarenakan ibu dari Socrates adalah seorang bidan dimana menurutnya tugas dari bidan adalah tidak melahirkan melainkan membantu melahirkan. Sama seperti filsuf, dimana ketika Socrates ditanya maka ia akan bertanya balik sampai orang tersebut menemukan jawabannya sendiri.

           
  4. Pada awalnya penyelidikan, filsuf hanya berpusat pada alam besar (mikrokosmos) yaitu makrokosmos) sebelum jaman Socrates. Sehingga, masa filsafat dibagi menjadi :
    • 600 SM – 400 M – Yunani Kuno – Pra Socrates + Socrates
    • 400 – 1500 – Abad Pertengahan
    • 1500 – 1800 – Zaman Modern
    • 1800 – sekarang – Zaman Kontemporer

       
  5. Socrates ® Plato ® Aristoteles
    Plato adalah murid dari Socrates dan Plato merupakan guru dari Aristoteles, dimana Plato mendirikan sebuah universitas pada abad ke 11 dan 12 yang disebut dengan "Akademi Plato". Akademi Plato mengajarkan tiga bidang, yaitu :
    • Salermo – kedokteran
    • Bologma – hukum
    • Paris – teologi
    Sampai tahun 1500, ada 79 Universitas di Eropa, Liberal Arts yang merupakan kurikulum dalam akademi Plato dikenal dengan Seven Liberal Arts (Artes Liberales) yang dibagi menjadi dua bagian :
    • Trivium : Gramatika, Retorika, Logika (dialektika ; kemampuan bernalar)
      Setelah lulus dari Trivium, seseorang akan mendapat gelar Baccalaureus, atau yang saat ini dikenal dengan nama Bachelor / Sarjana S1
    • Quadravium : Musik, Astronomi, Gemoetri, Aritmatika
      Setelah lulus dari Quadravium, akan mendapatkan Licentia Ius Ubique Excendi (lisensi untuk mengajar). Quadravium setingkat dengan Master pada jaman ini.
    Istilah Liberal Arts berasal dari kata liberalis yang berarti studi untuk orang bebas. Atau yang juga dikenal dengan istilah humaniora – ilmu yang menjadikan humanus/humanior (agar manusia lebih manusiawi) atau juga yaitu ilmu yang membebaskan manusia.
  6. Ciri-ciri Keilmuan
    • Objek yang khas tertentu
      • Material – sasaran pemikiran ; segala sesuatu yang ada dan mungkin ada
      • Formal - sudut pandangnya ; merenung secara holistik, integral, radikal, reflektif, kritis, dan sampai sedalam-dalamnya (hakikat)
    • Sistematika – Cabang-cabang
    • Metode – Teknik Penyelidikan
    • Universalitas – Keterimaan Intersubjektif
  • Sistematika Filsafat
  • Metafisika – Apakah saya ada disini?
  • Mencakup Teodicea (teologia), kosmologia, dan Antropologia
  • Epistimologi – Bagaimana saya bisa diyakinkan saya ada disini?
    Mencakup Filsafat Ilmu, Metodelogi, Logika
  • Axiologi – Apakah saya pantas berada disini
    Mencakup etika dan estetika- berkaitan dengan nilai. 
  • Universalitas Filsafat
    • Falsifikasi Teori – Karl Popper
      Semua ilmu harus terbuka untuk diuji. Jika tidak, ia menjadi pengetahuan (non-ilmiah) seperti agama. Sebuah ilmu diuji dengan tidak menunjukkan ketidak benarannya
      P1 – TS – EE – P2
      P1 = problem yang dipecahkan
      TS = Tentative Solution (pemecahan yang dicoba)
      EE = Error Elimination ( evaluasi kritis)
      P2 = problem baru
    • Thomas Kuhn
      Adanya dua tahap perubahan :
      • Normal – ditemukan penyimpangan krisis. Kritik diajukan secara tidak langsung
      • Revolusi – diperlukan paradigma, kritik ditujukan justru ke reputasi si teoritisi lama, baru ke pemikirannya. Jika gagal bertahan maka akan terjadi revolusi.
        Paradigma = "universally recognized scientific achiewments for a time provide model problems and solutions to a community of pratictioners"


Terdapat 2 wilayah yaitu :
  1. wilayah ilmu ialah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
  2. wilayah filsafat ialah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
Dimana diantara wilayah tersebut terdapat borderland problems. Kemudian ilmu berusaha merumuskan jawaban atas pertanyaan (tentang gejala-gejala). Dan filsafat akan berusaha merumuskan pertanyaan-pertanyaan dari jawaban (yang diberikan ilmu, untuk kemudian dicari jawabannya lepas dari gejala-gejala.

Sebagai contohnya :
Pertanyaan yang dijawab            Jawaban yang dipertanyakan
Ilmu Kimia :                                   Filsafat :
Jatuh cinta adalah suatu proses         Apakah jatuh cinta hanya sebatas proses
kelenjar kimiawi.                 kelenjar kimiawi ?
 Apakah hakikat jatuh cinta itu dalam lingkup yang     lebih luas ?
                                                Sistematika Filsafat :
    1. Filsafat metafisika (sama dengan ontologi) : Apa Arkeh itu?
        Terdiri dari Teologia, Kosmologia (adanya alam), Antropologia (adanya manusia)
    2. Filsafat pengetahuan (epistemologi)
        Terdiri dari Filsafat Ilmu, Metodologi, Logika
    3. Filsafat aksiologi : Pertanyaan ada/tidak ada (Filsafat nilai)
             Apakah kita ada di ruangan ini ? (hakekat keberadaa)
     Bagaimana kita bisa tahu kala kita ada diruangan ini ?
        Terdiri dari Etika (tentang baik-buruk) dan Estetika (tentang indah-tidak indah)
Letak Filsafat Hukum


    Metode Filsafat
    Metode Penelitian     ≠     Metode Berpikir
    Interpretasi                      Metode kritis
    Induksi & deduksi           Metode Intuitif
    Koherensi intern             Metode skolastik
    Holistik                          Metode geometris
    Kesinambungan hostoris     Metode eksperimental
    Idealisasi                        Metode dialektis
    Komparansi                   Metode fenomenologis
    Analogikal                     Metode fenomenologis
    Deskripsi                      Metode neo-positivisme
    Heurestik                     Metode analitika bahasa

    




Diskusi :
  1. Apakah Kegunaan dari mempelajari Filsafat?
  2. Apakah manusia dapat berpikir objektif secara murni dan mencapai nilai yang benar-benar hakikat?
  3. Bagaimana kedudukan filsafat sebagai sumber dari segala ilmu?


Refleksi:
Sebagai sebuah ilmu filsafat mempelajari segala sesuatu yang bersifat hakiki atau hal yang paling mendasar. Sebagai contoh, filsuf mempertanyakan mengenai apakah asal muasal dari realitas? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang bersifat abadi. Yang dari jaman kejaman merupakan pertanyaan dari masyarakat. Teori dari masing-masing filsuf berbeda-beda dikarenakan karakteristik filsafat yang spekulatif atau terbuka untuk dikritisi. Bagaimana mengkritisi teori tersebut adalah dengan cara melakukan falsifikasi dimana kita dapat menguji kebenaran dari teori tersebut. Apakah ada pengecualian ataukah teori tersebut benar adanya secara mutlak.

0 comments:

Post a Comment